- Pelajaran adalah pemberi peringatan dan penasihat.
- Bukanlah tawakal yang baik bahwa seseorang memohon ampun (akan kesalahannya), kemudian dia melakukan kesalahan itu untuk yang kedua kalinya.
- Mengambil pelajaran membawa kepada kesadaran.
- Alangkah banyaknya contoh (peringatan), tetapi sedikit sekali yang menjadikannya sebagai pelajaran.
- Di dalam pelajaran terdapat kecukupan yang tidak memerlukan lagi ikhtiar.
Pertimbangan dan Kelurusan Pendapat
- Buah dari kelalaian adalah penyesalan, dan buah dari pertimbangan adalah keselamatan.
- Pertimbangan adalah kecerdasan, dan adab adalah kepemimpinan.
- Pertimbangan adalah kewaspadaan.
- Orang yang paling bijaksana adalah orang yang kesungguhannya dapat menguasai sendaguraunya, pikirannya mengalahkan hawa nafsunya, perbuatannya menyuarakan hati nuraninya, keridhaannya tidak memperdayakan keberuntungannya, dan tidak pula kemarahannya dari tipu dayanya.
- Ada kalanya perkataan lebih dituruti daripada kekerasan. Sesungguhnya bagi kebaikan dan keburukan ada pemiliknya (pelakunya). Maka, bagaimanapun kalian meninggalkan di antara keduanya, ada orang lain yang akan mengerjakannya.
- Persiapan sebelum memulai perbuatan akan menyelamatkanmu dari penyesalan.
- Tidak ada akal yang seperti pertimbangan.
- Tidak ada harta bagi orang yang tidak ada manajemen baginya.
Alasan
- Jauhilah olehmu banyaknya mengemukakan alasan karena sesungguhnya dusta sering bercampur dengan alasan.
- Orang yang berdalih tanpa suatu dosa mengharuskan pada dirinya dosa.
- Orang yang berdalih menginginkan kemenangan.
- Jauhilah apa yang engkau berdalih darinya. Janganlah engkau sombong ketika engkau berada dalam kenikmatan (kaya), dan janganlah pula engkau hilang semangat ketika dalam kemiskinan.
- Tidak butuh pada alasan Iebih mulia daripada benar dalam alasannya itu.
- Jauhilah olehmu untuk mengemukakan alasan akan suatu dosa, sementara engkau menemukanjalan untuk meninggalkannya. Sebab, sebaik-baik keadaanmu dalam mengemukakan alasan adalah engkau mencapai kedudukan selamat dan dosa-dosa.
- Mengulangi mengemukakan alasan adalah pengingatan akan suatu dosa.
- Jauhilah olehmu posisi mengemukakan alasan. Sebab, ada kalanya alasan justru menetapkan kesalahan terhadap orang yang berdalih itu, meskipun dia bersih dari dosa itu
--Sayidina Ali KWH---